Versi Baru di Bulan Juni


Kutulis artikel ini di awal bulan Juni, ditemani musik lawas, dengan situasi yang segar di pagi hari. Tentu nikmat rasanya, setiap hembusan nafas selalu termakna dalam rasa syukur yang tak tergambarkan. Ada satu hal yang ingin aku titik beratkan pada artikel ini, yakni sebuah perubahan. Perubahan yang diawali dengan hal-hal kecil, dimulai dari mengubah hal rutin. 
Aku ingin adanya perubahan, sebenarnya bukan pada hal kecil tapi juga ingin merubah apa yang selama ini aku peroleh. Ibarat seorang pemancing ikan, selama ini hanya terduduk diam menunggu, sambal mengantuk, dan sambal berharap menangkap. Perubahan itu aku inginkan, dari seorang pemancing menjadi pembudidaya ikan. Mungkin satu hal yang tak mudah, sulit, dan sesuai wejangan bapak Presiden dari partai PDI : “tiada kemajuan tanpa pengorbanan”. Bagiku sebuah perubahan adalah merujuk pada makna kemajuan, tak ada mundur sekalipun. Tak banyak bicara, hal tersebut bergantung pada pengorbanan. 

1. Konsistensi adalah hal paling berat 
Sangat aku akui, semua orang istimewa, mereka punya keunikan sesuai karakter dirinya sendiri. Khususnya aku, Ketika sedang berada pada taraf keyakinan diri yang baik maka aku melihat semuanya menjadi mungkin dan bahkan mudah. Hari ini saja, aku sudah merencanakan banyak hal. Akan tetapi, konsistensilah yang tidak berada pada diriku. Konsistensi adalah sahabat sejati dari kedisiplinan. Kedua hal itu adalah mendorong kita lebih dekat menuju kesuksesan. 

2. Fokus pada tujuan 
Pernahkah kalian merencanakan banyak hal ?. List A, B, sampai E. Sama saja, aku pun demikian. Hingga akhirnya, pada faseku ini, fokus adalah pendekatan yang utama untuk meningkatkan presentase sukses yang ada. 

3. Menyesal + meratapi nasib + galau = buang waktu 
Aku sangat setuju jika sedih adalah hal yang biasa, namun seberapa cepat kita bangkit adalah hal yang paling utama. Buang sedikit saja waktu, karena semakin banyak waktu yang dibuang maka semakin besar kesempatan yang kita sia-siakan. 

Begitu saja dengan artikel ini. 3 poin yang cukup berarti bagiku dan sebenarnya artikel ini ditulis untuk mengingatkan diriku sendiri. Kepada pembaca, ini bukan merupakan hal mutlak namun bisa sebagai bahan diskusi. Terimakasih.

2 Comments

Berkomentarlah dengan bijak. Perlu diingat supaya berkomentar sesuai topik pada artikel serta tidak melecehkan siapapun.