Belajar Ngetrip di Waktu Sempit

WhatsApp Image 2018-12-08 at 03.58.40

Sibuk tentunya jadi mahasiswa politeknik ditambah dengan keikutsertaan di tim robotik kampus. Belum lagi deadline laporan setiap minggunya. Banyak kesan orang, aku  anak yang melankolis, tapi walaupun begitu kurasa tak kenal kata apatis. Tetap peduli akan semua hal sosial yang aku bisa. Terkadang kesibukan di tim robot mengubah alur hidup menjadi sebuah robot otomatis yang sudah teratur menentukan jadwal rutinitas yang membosankan setiap harinya tanpa disadari. Ya gimana lagi lur, semua pasti ada fasenya. Dulu masa SMA memang menyenangkan walaupun juga berjuang. Tapi apadaya masa SMA tak ada tujuan dan fokus pasti, cuma ikut alur, sedikit tak mujur, dan akhirnya ya gini lur. Cita cita setelah SMA tak tergapai. Sedih tapi inilah fakta yang harus dilalui dengan rasa syukur.

      Di perantauan ini aku khawatir sesuatu yang aneh terjadi. Mulai dari labilnya semangat belajar, semangat beribadah, dll. Disamping itu, juga banyak saran dari teman dekat katanya aku sedikit butuh nasehat dan inspirasi dari alam. Ya, sebuah rencana liburan yang cuma diagendakan tanpa pernah berjalan. Tempo hari, aku melirik notifikasi ponselku dari sahabat, ternyata rencana liburan lur. Tanpa basa basi kami bertiga langsung sepakat, mantap !. Berikut pengalaman yang bisa ku ceritakan.

      1.       Modal ngetrip cuman satu, sedikit planning dan nekat !

Banyak orang yang pernah merasa jika merencanakan liburan adalah bagaimana tentang merencanakan pengeluaran, merencanakan tempat, jadwal, dll. Hal tersebut juga benar. Dalam liburan, planning memang harus disiapkan. Namun yang paling penting adalah bagaimana cara anda untuk bisa sampai kesana. Intinya bagaimana ke”nekat”an kamu lur. Disini saya dari Surabaya ngetrip ke Malang Selatan, dengan uang yang cukup, waktu yang sempit, tanpa referensi, modal kuota, dan akhirnya pun sampai disana. Saya beserta sahabat hanya memiliki waktu sehari, dan itupun dipotong dengan padatnya aktivitas kuliah untuk mempersiapkan agenda ini.

 

      2.       Mainstream tapi Berkualitas.

Siapa sih orang Indonesia yang berdomisili di Provinsi Jawa Timur khususnya yang gak pernah mampir di Malang. Saya rasa disini sangat sedikit penduduk Jawa Timur yang belum sempet mampir ke daerah Malang. Banyak wisata di daerah Malang yang sudah menjadi destinasi favorit masyarakat Indonesia. Kota yang dijuluki kota Apel ini mempunyai spot pantai, perbukitan, perkebunan, dan tentunya Kota Batu yang sangat spesial untuk anak-anak dengan Jatim Park nya.

Mengunjungi Malang emang udah mainstream lur. Tapi yang jelas berkualitas. Dari kebun teh yang ada di kecamatan Lawang hingga pantai nan cantik di Malang Selatan yang membuat rasa syukur kami bertambah.


3.       Jangan selalu menuruti alur Google Maps

Ingat satu hal lagi dan penting jika kamu bepergian di luar kota khususnya. Jangan selalu berfokus pada arah yang direkomendasikan oleh Google Maps. Setiap orang mungkin sudah tahu bahwa kebanyakan jalan di tunjukkan oleh navigasi G-Maps adalah jalan terefekif untuk dilalui. Namun saya pernah mengalami hal yang kurang mengenakkan ketika ngetrip di Malang selatan mengikuti navigasi G-Maps. Saya melintasi hutan belantara yang sangat sepi dari penduduk, banyak melintasi kuburan, dan tempat-tempat yang agak “merinding” lainnya. Bayangin jika malam nan sepi, mau gak dilewatin situ sama G-Maps ?. Mungkin jika kamu ragu dan nampaknya jalanan mulai agak aneh (sepi melompong) saya sarankan tanya dulu lah ke warga setempat.

 

4.       Buat rundown liburan dari jam sekian hingga sekian

Sudah jelas bahwa jadwal kegiatan liburan penting, dari jam sekian sampai sekian harus sudah direncanakan dari awal. Sebelum ngetrip H-1 saya beserta sahabat menentukan destinasi yang akan dikunjungi lengkap beserta waktunya. Tujuannya adalah liburan yang di agendakan bisa jelas dan tepat waktu, atau paling tidak tahu batasan waktu sehingga meminimalkan hal-hal yang bisa “molor”. Untuk realisasinya sendiri kami merencanakan 2 tempat dan 1 tempat opsional jika memang masih ada waktu. Namun kesempatan berbicara lain, dikarenakan juga masih belum menguasai medan kita hanya dapat mengunjungi 2 tempat wisata.


5.       Biar gak garing, sesekali bikin vlog dan berinteraksi dengan wisatawan lain

Ini sebenarnya gak harus sih lur. Namun saya mengadopsi cara Iqbal menikmati liburannya bersama kami dan saya rasa ini efektif biar liburan gak flat gitu gitu aja. Buat-buat vlog tentang tempat yang kita kunjungi, merayu mbak mbak yang cantik jelita di sana, dan masih banyak lagi hal-hal kocak yang bisa dilakukan. Hal ini tentu saja membuat liburan kamu makin seru lur, coba lah kalo nggak percaya.


6.       Jangan lupa suplai daya Alat elektronik ya lur

Nah ini nih kendala kami ketika pulang, kami kehilangan hal paling vital yakni informasi dan navigasi. Kok bisa?. Yaps semua Smartphone kami dalam keadaan mati alias ngedrop total. Ditambah apes di tengah jalan dan untung juga deketan sama tukang tambal ban. Perjalanan pulang kami sedikit mengkhawatirkan, namun saat ini saya rasa itu juga sebuah kesan perjuangan yang patut kami syukuri. Oleh karena itu sebisa mungkin kalian persiapkan suplai daya ya lur (biasanya power bank). Pastikan penuh sebelum berangkat ataupun akan pulang .

 

Jadi begitu dulur cerita dan pengalaman yang saya rasa bisa dijadikan bahan evaluasi nantinya jika teman- teman ingin bepergian di kota Malang. Sekian dulu lur, maturnuwun.

Comments

Berkomentarlah dengan bijak. Perlu diingat supaya berkomentar sesuai topik pada artikel serta tidak melecehkan siapapun.