Tepatnya Oktober hingga November 2019, saya dan kelompok dadakan saya mencari informasi beserta riset mengenai tempat magang yang worth it. Tempat ini kami putuskan di PT. Geodipa Energi yang merupakan salah satu anak perusahaan dari PT. Pertamina. Akhir kata, kami gagal dan sedikit kecewa karena kami sudah lama menunggu 3 bulan dari masa pengiriman berkas proposal magang hingga alibi customer service yang rumit seperti memahami logika perempuan. Yah, mau gimana lagi, terpaksa kami harus mencari industri baru untuk tempat magang, karena kami tentu tidak mau magang di laboratorium kampus yang setiap hari kami lewati pagi hingga sore.
Ada dua pilihan untuk kami, yang pertama mempertimbangkan magang di Tasikmalaya namun dengan periode singkat (karena pasti diterima), mencari tempat baru yang ada kenalan dekat (keluarga), atau keduanya (istilahnya kami magang di 2 tempat dan membuat 2 laporan sekaligus). Kelompok kami jadi pusat perhatian kaprodi karena masih menunggu konfirmasi tempat magang yang resmi, akhirnya kami memutuskan magang di 2 tempat dengan syarat kami harus menemukan kesempatan magang di tempat selain di LBN Tasikmalaya untuk memenuhi waktu 3 bulan.
Waktu berlalu, kesibukan kami mencari tempat magang akhirnya terselesaikan sudah, selain di LBN Tasikmalaya kami juga magang di PT. PLN Surabaya Barat bagian UP3 (Unit Pelaksanaan Pelayanan Pelanggan). Pada artikel ini kami akan bercerita mengenai ada apa saja di LBN Tasikmalaya beradasar pengalaman kami.
Kalian ingin magang di tempat dengan sensasi pengabdian masyarkat?Diantara satu dari sekian banyak opsi, yang kami ketahui adalah di PT. Lentera Bumi Nusantara (LBN). Lentera Bumi Nusantara memiliki jargon “Membangun Diri, Membangun Negeri”. Lentera Bumi Nusantara ialah sebuah bisnis sosial yang bergerak di bidang Energi dan Pangan serta transfer ilmu ke generasi muda maupun pemberdayaan masyarakat. Gerakan ini bermula dari didirikannya Lentera Angin Nusantara (LAN), yang sejak tahun 2012 telah melakukan kegiatan-kegiatan yang berfokus pada:
1. Penelitian dan pengembangan teknologi pemanfaatan energi baru dan terbarukan, khususnya energi angin, yang terutama ditujukan untuk daerah tak berlistrik di pelosok Nusantara;
2. Transfer teknologi pada akademisi muda dari berbagai universitas di seluruh Indonesia melalui program kuliah praktek mahasiswa; dan
3. Pengenalan sejak dini tentang pentingnya pemanfaatan energi baru terbarukan seperti angin dan surya pada adik-adik SD, SMP, dan SMA.
Bagaimana pengalaman kami disana?
Comments